Monday, March 25, 2013

SISTEM HEMATOLOGI


BAB I
LANDASAN TEORI
Wanita hamil rentan terhadap berbagai kelainan berbagai kelainan darah yang mungkin mengenai setiap wanita usia subut kelainan –kelainan tersebut mencangkup penyakit kronik.Yang didiagnosis sebelum hamil misalnya anemia herediter ,trombositopenia imonologis bahkan keganasan seperti leukemia dan linfama.pada kasus-kasus lain kelainan timbul selama kehamilan akibat perubahan kebutuhan,misalnya anemia defisiensi besi dan anemia megalo blastik.
1.      Anemia
a.       Definisi
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002). Anemia dalam kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi, jenis pengobatannya relatif mudah, bahkan murah.
Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia atau Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu (Wiknjosastro, 2002). Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk membantu meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan adanya kehamilan.
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Safuddin, 2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:
1.      Kurang gizi (malnutrisi).
2.      Kurang zat besi dalam diit.
3.      Malabsorpsi
4.      Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain.
5.      Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain

b.      Gejala anemia pada ibu hamil
Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia), konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
c.       Klasifikasi anemia dalam kehamilan.
Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998), adalah sebagai berikut:
1) Anemia Defisiensi Besi
Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi.
a. Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat 60 mg/ hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis anemia (Saifuddin, 2002).
b. Terapi Parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan zat besi per oral, dan adanya gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau masa kehamilannya tua (Wiknjosastro, 2002). Pemberian preparat parenteral dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg (20 mg) intravena atau 2 x 10 ml/ IM pada gluteus, dapat meningkatkan Hb lebih cepat yaitu 2 gr% (Manuaba, 2001).
Untuk menegakan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sachli, dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III. Hasil pemeriksaan Hb dengan sachli dapat digolongkan sebagai berikut:
a.       Hb 11 gr% : Tidak anemia
b.      Hb 9-10 gr% : Anemia ringan.
c.       Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang.
d.      Hb < 7 gr% : Anemia berat
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekatai 800 mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20–25 mg zat besi perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita hamil (Manuaba, 2001).

2)  Anemia Megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang sekali karena kekurangan vitamin B12. Pengobatannya:

a. Asam folik 15 – 30 mg per hari.
b. Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari.
c. Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari
d. Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan transfusi darah.


3)  Anemia Hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel darah merah baru. Untuk diagnostik diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalah darah tepi lengkap, pemeriksaan pungsi ekternal dan pemeriksaan retikulosi.

4)  Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital.
Pengobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil. Sehingga transfusi darah berulang dapat membantu penderita ini.

d.      Efek anemia pada ibu hamil, bersalin dan nifas
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini harus selalu diwaspadai. Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan: Abortus, Missed Abortus dan kelainan kongenital. Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan: Persalinan prematur, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian. Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia dapat menyebabkan: tonia uteri, rtensio placenta, pelukaan sukar sembuh, mudah terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusio uteri.

2.      Hemoglobinopati
Sel darah merah yang mengandung hemoglobin S mengalami sucling apabila terdeoksigenasi dan hemoglobinnya menggumpal. Pembentukan sel sabit dan pemulihan terus-menerus menyebabkan kerusakan membrane dan sel kemudian dapat berbentuk sabitsecara ireversibel. Kehamilan merupakan suatu beban berat bagi wanita dengan hemoglobinopati sabit, terutama penyakit hemoglobin SS. Nekrosis sistemik di berbagai organ terutama sumsung tulang menyebakan nyeri hebat. Meningkatnya kematian ibu lebih dari sepertiga kehamilan pada wanita dengan syndrome ini berakhir pada abortus, lahir mti atau dengan kematian neonates.

3.      Trombositopenia
Kehamilan normal dapat disertai dengan penurunan konsentrasi trombosit fisiologis.biasanya nyata pada trimester III. Trombositopenia merupakan keadaan dimana jumlah trombosit mengalami penurunan. Hitung trombosit yang rendah pada kehamilan mungkinsecara klinis dapat bersifas idiopatikatau lebih sering disebabkan oleh suatu penyakit akut seoerti anemia, pre eklamsi dan eklamsi, perdarahan, koagulopati konsumtif dll. Menurut George sejumlah besar obat dan makanan dapat meningkatkan kejadian disfungsi trombosit. Pemakaian kokain meningkatkan insiden trombositopenia pada wanita hamil sebesar 6%.

Friday, March 22, 2013

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KEHAMILAN GEMELLI


BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan ganda atau kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih ( Rustam Mochtar, 1998 ). Kehamilan kembar mempengaruhi ibu dan janin, diantaranya adalah kebutuhan akan zat-zat ibu bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan defisiensi zat-zat lainnya, terhadap janin yaitu usia kehamilan tambah singkat dengan bertambahnya jumlah janin pada kehamilan kembar : 25% pada gemelli, 50% pada triplet, 75% pada quadruplet, yang akan lahir 4 minggu sebelum cukup bulan. Jadi kemungkinan terjadinya bayi premature akan tinggi.
Persalinan dengan kehamilan kembar memiliki resiko lebih tinggi dari pada persalinan satu janin ( Tunggal ). Semakin banyak jumlah janin yang dikandung ibu, semakin tinggi resiko yang akan ditanggung ibu.
Sejak ditemukannya obat-obat dan cara induksi ovulasi, maka dari laporan-laporan dari seluruh pelosok dunia, frekuensi kehamilan kembar cenderung meningkat. Bahkan sekarang telah ada hamil kembar lebih dari 6 janin (Mochtar, Buku Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi, 1998).
Berbagai faktor mempengaruhi frekuensi kehamilan kembar, seperti bangsa, hereditas, umur, dan paritas ibu. Bangsa Negro di Amerika Serikat mempunyai frekuensi kehamilan kembar yang lebih tinggi daripada bangsa kulit putih. Juga frekuensi kehamilan kembar berbeda pada tiap negara, angka yang tertinggi ditemukan di Finlandia yang terendah di Jepang.
Faktor umur, makin tua makin tinggi angka kejadian kehamilan kembar dan menurun lagi setelah umur 40 tahun. Paritas, pada primipara 9,8 per 1000 dan pada multipara (oktipara) naik jadi 18,9 per 1000 persalinan. Keturunan, keluarga tertentu akan cenderung melahirkan anak kembar yang biasanya diturunkan secara paternal, namun dapat pula secara maternal.
BAB II
LANDASAN TEORI
  1. A. PENGERTIAN
Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat. Bahaya bagi ibu tidak begitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan perhatian dan pengawasan khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu janin.
Kehamilan kembar adalah dua atau lebih janin yang ada didalam kandungan selama proses kehamilan.
  1. B. FREKUENSI
Frekuensi menurut hukum Hellin antara kehamilan ganda dan tunggal :
  1. gemelli (2) 1 : 89
  2. triplet (3) 1 : 892
  3. duadruplet (4) 1 : 89 3
  4. duintuplet (5) 1 : 89 4
  5. sextuplet (6) 1 : 89 5
Menurut penelitian Ereulich (1930) pada 120 juta persalinanmemperoleh angka kejadian kehamilan ganda : gemelli 1 : 85 ; triplet 1 : 7.629 ; duardriplet 1 : 670.743 dan duantuplet 1 : 41.600.000.
Bangsa mempengaruhi kehamilan ganda ; di Amerika Serikat lebih banyak dijumpai pada wanita negro dibandingkan kulit putih. Angka tertinggi kehamilan ganda dijumpai di Finlandai dan terendah di Jepang.
Faktor umur : makin tua umur makin tinggi angka kejadian kehamilan kembar dan munurun lagi setelah berumur 40 tahun.
Paritas :pada primipara 9,8 per 1000 dan pada multipara (oktipara) baik jadi 18,9 per 1000 persalinan.
Keturunan : keluarga tertentu akan cenderung melahirkan anak kembar yang biasanya diturunkan secara paternal,namun dapat pula secara maternal.
  1. C. JENIS GEMELLI
  2. Gemelli dizigotik = kembar dua telur , heterolog, biovuler dan praternal :
Kedua telur berasal dari :
  1. 1 ovarium dan daridua folikel de graff;
  2. 1 ovurium dan dari 1 folikelde graff;
  3. 1 dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri.
2. Gemelli monozigotik = kembar satu telur, homolog, uniovuler, identik dapat terjadi karena :
  1. Satu telur dengan 2 inti,hambatan pada tingkat blastula :
  2. Hambatan pada tibgkat segmentasi
  3. Hambatan setelah amnian dibentuk,tetapi sebelum primitive steak.
Perbedaan ciri, sifat dan lain-lainnya antara kembar monozigotik dan zigotik (satu telur dan dua telur):
Perbedaan
kembar monozigot
kembar dizigot
Plasenta
1 (70%)
2 (30%)
2 (_+ 100%)
Khorium
1(70%)
2 (30%)
2 (_+ 100%)
Amnion
1 (70%)
2 (30%)
2 (_+ 100%)
Tali pusat
2
2
Sirkulasi darah janin
Bersekutu
Terpisah
Jenis kelamin
Sama
Sama atau tidak
Kupa dan sifat
Sama
Agak berlainan
Mata, kuping, gigi, kulit
Sama
Berbeda
Ukuran antropologik
Sama
Berbeda
Sidik jari
Sama
Berbeda
Cara pegangan
bisa sama
Bisa satu kidal
Yang lain kanan
sama,bisa dua
duanya kanan
Kira-kira sepertiga kembar adalah monozigotik,dan dua pertiga lainnya adalah dizigotik.
  1. Conjoined twins, superfekkundasi 2 superfetasi
Conjoined twins atau kembar siam adalah kembar dimana janin melengket satu dengan yang lainnya.misalnya torakopagus (dada dengan dada),abdominopagus (perlengketan antara kedua abdomen)kraniopagus (kedua kepala)dan sebagainya.banyak kembar siam telah dapat dipisahkan setara operatif dengan berhasil.
Superfekundasi adalah pembuahan dua telur yang dikeluarkan dalam ovulasi yang sama pada dua kali koitus yang dilakukan pada jarak waktu yang pendek.hal ini dilaporkan oleh archer (1910)seorang wanita kulit putihmelakukan koitus berturut-turut dengan seorang kulit putih dan kemudian dengan pria negro melahirkan bayi kembar : satu bayi putih dan satu bayi negro (mulato).
Superfetasi adalah kehamilan kedua yang terjadi beberapa mingguatau bulan setelah kehamilan pertama.belum pernah dibuktikan pada manusia,namun dapat ditemukan pada kuda.
  1. D. ETIOLOGI
Etilogi Gemelli
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah : bangsa, umur dan paritas sering mempengaruhi kehamilan 2 telur
2. Faktor obat-obat induksi ovulasi profertil, domid dan hormon gonadotropin dapat menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebih dari dua.
3. Faktor keturunan
4. Faktor yang lain belum diketahui
Bangsa, hereditas, umur dan paritas hanya mempunyai pengaruh terhadap kehamilan kembar yang berasal dari 2 telur, juga obat klomit dan hormon gonadotropin yang dipergunakan untuk menimbulkan ovulasi dilaporkan menyebabkan kehamilan dizigotik. Faktor-faktor tersebut dan mungkin pula faktor lain dengan mekanisme tertentu menyebabkan matangnya 2 atau lebih folikel de graff atau terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam satu folikel. Kemungkinan pertama dibuktikan dan ditemukan 21 korpora lutea pada kehamilan kembar. Pada fertilisasi in vitro dapat pula terjadi kehamilan kembar, jika telur-telur yang diperoleh dapat dibuahi lebih dari satu, jika semua embrio yang kemudian dimasukan kedalam rongga rahim ibu tumbuh berkembang lebih dari satu. Pada kembar yang berasal dari satu telur, faktor bangsa, hereditas, umur dan paritas tidak atau sedikit sekali mempengaruhi kehamilan kembar itu. Diperkirakan disini sebabnya ialah faktor penghambat pada masa pertumbuhan dini hasil konsepsi.
Faktor penghambat yang mempengaruhi segmentasi sebelum blastula terbentuk,menghasilkan kehamilan kembar dengan 2 amnion, 2 korion, dan 2 plasenta seperti pada kehamilan kembar dizigotik.
  1. E. TANDA DAN GEJALA
Gemelli
  1. Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransinya dan seringkali terjadi partus prematurus. Usia kehamilan makin pendek dan makin banyaknya janin pada kehamilan kembar.
  2. Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada kehamilan kembar bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan penyakit defisiensi lain.
  3. Frekuensi hidramnion kira-kira sepuluh kali lebih besar pada kehamilan kembar daripada kehamilan tunggal.
  4. Frekuensi pre-eklamsia dan eklamsia juga dilaporkan lebih sering pada kehamilan kembar.
  5. Solusio plasenta dapat terjadi, seperti sesak nafas, sering kencing, edema dan varises pada tungkai bawah dan vulva.
  1. F. PATOFISISOLOGI
kehamilan kembar
Secara garis besar, kembar dibagi menjadi dua. Monozigot, kembar yang berasal dari satu telur dan dizigot kembar yang berasal dari dua telur. Dari seluruh jumlah kelahiran kembar, sepertiganya adalah monozigot. Kembar dizigot berarti dua telur matang dalam waktu bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kedua sel telur itu mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan kembar monozigot berarti satu telur yang dibuahi sperma, lalu membelah dua. Masa pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak.
Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 – 72 jam, 4 – 8 hari, 9-12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim punya dua plasenta. Sedangkan pada pembelahan kedua, selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat. Lalu, pada pembelahan ketiga, selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah dengan baik.
Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar. Pasalnya waktu pembelahannya terlalu lama, sehingga sel telur menjadi berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari.
Dari keempat pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama, karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa diatur waktunya. Faktor yang mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah tidak sempurna sehingga mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi, dan masalah lingkungan
  1. G. PERTUMBUHAN JANIN KEMBAR
    1. Berat badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000 gr lebih ringan dari janin tunggal.
    2. Berat badan baru lahir biasanya pada kembar dibawah 2500 gr triplet dibawah 2000 gr, duadriplet dibawah 1500 gr dan duintuplet dibawah 1000 gr.
    3. Berat badan masing-masing janin dari kehamilan kembar tidak sama umumnya berselisih antara 50 – 100 gr, karena pembagian sirkulasi darah tidak sama, maka yang satu kurang bertumbuh dari yang lainnya.
      1. a. Pembuluh darah janin yang satu beranastomosis dengan pembuluh darah janin yang lain, karena itu setelah bayi satu lahir tali pusat harus diikat untuk menghindari perdarahan.
b. Karena itu janin yang satu daapt terganggu pertumbuhannya dan menjadi monstrum seperti akardiakus, dan kelainan lainnya.
c. Dapat terjadi sondroma transfusi fetal : pada janin yang dapt darah lebih banyak terjadi hidramnion, polisitemia, edema dan pertumbuhan yang baik. Sedangkan janin kedua kurang pertumbuhannya terjadilah bayi kecil, anemia, dehidrasi, oligohidrami dan mikrokardia.
  1. Pada kehamilan kembar dizigotik
    1. Dapat terjadi satu janin meninggal dan yang satu tumbuh sampai cukup bulan.
    2. Janin yang mati dapat diresorbsi (kalau pada kehamilan muda) atau pada kehamilan agak tua janin jadi gepeng disebut fetus papyraseus atau kompresus.
  1. H. LETAK DAN PRESENTASI JANIN
Pada hamil kembar sering terjadi kesalahan presentasi dan posisi kedua janin. Begitu pula letak janin kedua dapat berubah setelah janin pertama lahir, misalnya dari letak lintang berubah jadi letak sungsang atau letak kepala. Berbagai kombinasi letak, presentasi dan posisi bisa terjadi ; yang paling sering dijumpai adalah :
  1. Kedua janin dalam letak membujur, presentasi kepala ; (44-47 %).
  2. Letak membujur, presentasi kepala bokong (37-38 %).
  3. Keduanya presentasi bokong (8-10 %).
  4. Letak lintang dan presentasi kepala (5-5,3 %).
  5. Letak lintang dan presentasi bokong (1,5-2 %).
  6. Keduanya letak lintang (0,2-0,6 %).
  7. Letak dan presentasi 69 adalah letak yang berbahaya karena dapat terjadi kunci-mengunci (interlocking).
  1. I. DIAGNOSIS
Kehamilan Kembar
  1. Anamnesa
    1. Perut lebih buncit dari semestinya tua kehamilan
    2. Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil
    3. Uterus terasa lebih cepat membesar
    4. Pernah hamil kembar atau ada sejarah keturunan.
    5. Inspeksi dan palpasi
      1. Pada pemeriksaan pertama dan ulang ada kesan uterus lebih besar dan cepat tumbuhnya dari biasa.
      2. Teraba gerakan-gerakan janin lebih banyak
      3. Banyak bagian-bagian kecil teraba
      4. Teraba 3 bagian besar janin
      5. Teraba 2 balotemen
      6. Auskultasi
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut per menit atau sama-sama dihitung dan berselisih 10.
  1. Rontgen foto abdomen, kelihatan 2 janin.
  2. Ultrasonografi: kelihatan 2 janin, 2 jantung yang berdenyut telah dapat ditentukan pada triwulan I.
  3. Elektrokardiogram fetal : diperoleh dua EKG yang berbeda dari kedua janin.
  4. Reaksi kehamilan : karena pada hamil kembar umumnya plasenta besar atau ada 2 plasenta, maka HCE akan tinggi ; jadi reaksi kehamilan titrasi bisa positif kadang-kadang sampai 1/200. hal ini dapat meragukan dengan malahidatidosa.
  1. J. PENANGANAN DALAM KEHAMILAN
Untuk kepentingan ibu dan janin perlu diadakan pencegahan terhadap pre-eklamsia dan eklamsia, partus prematurus dan anemia. Pemeriksaan antenatal perlu diadakan lebih sering. Kehamilan 24 minggu pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu, sesudah kehamilan 36 minggu tiap minggu ; sehingga tanda-tanda pre-eklamsia dapat diketahui dini dan penanganan dapat dikerjakan dengan segera.
Istirahat baring dianjurkan lebih banyak karena hal itu menyebabkan aliran darah ke plasenta meningkat, sehingga pertumbuhan janin lebih baik.
Penanganan dalam Kehamilan Mochtar, Buku Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi, 1998)
  1. Perawatan prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar dan mencegah komplikasi yang timbul, dan bila diagnosis telah ditegakkan pemeriksaan ulangan harus lebih sering (1× seminggu pada kehamilan lebih dari 32 minggu)
  2. Setelah kehamilan 30 minggu, koltus dan perjalanan jauh sebaiknya dihindari, karena akan merangsang partus prematurus.
  3. Pemakaian korset gurita yang tidak terlalu ketat diperbolehkan, supaya terasa lebih ringan.
  4. Periksa darah lengkap, Hb, dan golongan darah.
ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN
GEMELLI TERHADAP Ny. S G1P0A0 UK 37 minggu
DI BPS HANDAYANI 15 A METRO PUSAT
TAHUN 2009
  1. I. Data Subyektif
    1. A. Pengkajian
Pada tanggal 27-11-2009 pukul 14.00 WIB
  1. Identitas
Nama isteri : Ny. Salwa Nama suami : Tn. Fadhil
Umur : 24 tahun Umur : 24 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Lampung Suku : Lampung
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Nurul Iman Alamat : Jl. Nurul Iman
15 A Metro Pusat 15 A Metro Pusat
  1. Keluhan utama
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya
  1. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 14 tahun. Siklus 30 hari. Teratur. Lama 7 hari. Sifat darah encer. Bau amis. Tidak ada fluor albus. Tidak dismenorroe.
HPM 11 Maret 2009. HPL 18 Desember 2010
  1. Riwayat kehamilan ini.
Riwayat ANC
ANC sejak umur kehamilan 10 minggu. ANC di BPS Handayani
Frekuensi : Trimester I 3 kali
Trimester II 2 kali
Trimester III 2 kali
  1. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir
Ibu mengatakan masih merasakan gerakan janin, gerakan aktif sebanyak 18x dalam 24 jam.
6. Riwayat kehamilan, persalinan,dan nifas yang lalu.
G1 P0 Ab0 Ah0
Hamil
Ke
Persalinan
Nifas
Tgl lahir
UK
Jenis persalinan
Penolong
Komplikasi
JK
BB
Laktasi
Kompli kasi
Ibu
Bayi
1
Hamil saat ini
2


3
























  1. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
No
Jenis kontrasepsi
Mulai memakai
Berhenti/ganti cara
Tanggal
Oleh
Tempat
Keluhan
Tanggal
Oleh
Tempat
Alasan
1
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi




























































  1. Riwayat kesehatan : Ibu mempunyai riwayat keturunan kembar
  1. Pengetahuan Ibu tentang kehamilan ini : :Ibu mengetahui kehamilannya kembar dan usia kehamilannya 37 minggu
  2. Psikologis : Ibu menerima kehamilan ini
    1. II. Data Obyektif
    2. Keadaan umum : baik Kesadaran : composmentis
    3. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
RR : 20 ×/menit
Temp : 36,5 ÂșC
Nadi : 80 ×/menit
  1. Inspeksi
    1. Mamae : Simetris, hiperpigmentasi aerola mamae, tidak ada benjolan yang abnormal, colostrum sudah keluar
    2. Perut : Pembesaran perut melebihi usia kehamilan biasa, teraba 3 bagian besar, dan terdapat striae gravidarum
    3. Genetalia : Pada vulva dan vagina tidak ada varises maupun oedema, tidak ada luka cedera dan peradangan pada perineum.
    4. Palpasi
      1. Leopold I : TFU 3 jari bawah px, pada fundus teraba 2 bagian yang lunak, tidak melenting dan kurang bundar yang berarti bokong.
MC. Donald : 38 cm (pada pemeriksaan leopold I)
TBJ : (TFU-11) × 155
: (38-11) × 155
: 4.185 gram
  1. Leopold II : Pada perut bagian kiri dan kanan teraba lebar dan memberikan rintangan yang besar berarti punggung.
  2. Leopold III : Bagian terendah janin teraba 2 balotemen, bulat, dan keras yang berarti kepala.
  3. Leopold IV : Bagian terendah sudah masuk PAP.
  4. Auskultasi
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat, puctum maximum di bawah pusat sebelah kiri dan kanan, pada janin pertama DJJ terdengar 136 ×/menit di sebelah kiri dan pada janin kedua DJJ 140 ×/menit di sebelah kanan.
  1. Perkusi
Reflek patela ada (+)
  1. Pemeriksaan penunjang
Pada USG tampak 2 janin dan dua jantung yang berdenyut.
  1. III. Assesment
    1. Diagnosis Kebidanan
Seorang Ibu 24 tahun G1P0A0 UK 37 minggu intrauterin, ganda, hidup, DJJ (+)
  1. Masalah
Tidak ada
  1. Kebutuhan
KIE tentang kehamilan gemelli, KIE tentang persalinan
  1. Diagnosis Potensial
Kehamilan kembar potensial terjadi eklamsi dan solusio plasenta
  1. Masalah Potensial
Tidak ada
  1. Kebutuhan Tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien
  2. Mandiri
Tidak ada
  1. Kolaborasi
Tidak ada
  1. Merujuk
Merujuk Ibu ke RSP Metro Jaya
  1. IV. Planning
  2. Memberitahukan kepada ibu bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, keadaan ibu dan janin saat ini baik, TD=120/80 mmHg, N=80x/menit, DJJ kanan=140x/menit, DJJ kiri=136x/menit
Ibu merasa lega dan tenang
  1. Menjelaskan kepada Ibu tanda-tanda persalinan yaitu kontaksi 3x-4x dalam 10 menit durasi 30-40 detik, keluar lendir darah, ketuban pecah. Jika terjadi segera hubungi tenaga kesehatan terdekat.
Ibu mengerti tanda-tanda persalinan yang dijelaskan bidan
  1. Menjelaskan kepada Ibu bahwa meskipun saat ini kondisi Ibu baik namun kehamilan kembar lebih berisiko eklamsi maupun solusio plasenta yang bisa membahayakan kondisi Ibu sendiri maupun kondisi janian.
Ibu merasa cemas setelah mendengar penjelasan bidan
  1. Memberikan dukungan emosional kepada Ibu dan menjelaskan bahwa kondisi eklamsi dan solusio plasenta bisa diantisipasi, apalagi kondisi Ibu saat ini baik-baik saja. Menyarankan Ibu untuk tetap tenang dan banyak beristirahat.
Ibu merasa lebih tenang
  1. Menjelaskan kepada Ibu untuk mempersiapkan biaya persalinan, pakaian ganti, kain, handuk, baju bayi, topi bayi saat persalinan.
Ibu sudah meyiapkan biaya persalinan.
  1. Menyarankan kepada Ibu untuk dirujuk ke RSP Metro Jaya yang mempunyai fasilitas PONEK dan Dokter Spesialis Kandungan.
Ibu bersedia dirujuk ke RSP Metro Jaya.
  1. Merujuk Ibu dengan pendampingan ke RSP Metro Jaya.
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar R, 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I Edisi ke-2, EGC : Jakarta
Oxorn Harry, 1996. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan, yayasan Essentia Medica : Yogyakarta
Winkjosastro H, 1999. Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta
http://9reen.wordpress.com/2007/06/30/kehamilan-kembar/
http://info.g.excess.com/id/Askeb_%28Asuhan_Kebidanan%29/kehamilan gemelli%29_Dalam_Kehamilan.info
http://ayurai.wordpress.com/2009/04/05/gemelli-dengan-partus-prematurus-imminens/
http://www.scribd.com/doc/19704472/KEHAMILAN-GEMELLI

opening words of the authors :)


welcome to my blog ....
I hope my blog presence can be a little help of friends all in search of information and knowledge :)
I am sure my blog is far from perfect and therefore I expect a lot of criticism and helpful suggestions from friends all readers :)

keep the spirit and comfortable under any circumstances :) believe God always give the best for his people who want to try :)

happy reading and enjoy the contents of this blog :)