BAB
I
LANDASAN
TEORI
Wanita
hamil rentan terhadap berbagai kelainan berbagai kelainan darah yang mungkin
mengenai setiap wanita usia subut kelainan –kelainan tersebut mencangkup
penyakit kronik.Yang didiagnosis sebelum hamil misalnya anemia herediter
,trombositopenia imonologis bahkan keganasan seperti leukemia dan linfama.pada
kasus-kasus lain kelainan timbul selama kehamilan akibat perubahan
kebutuhan,misalnya anemia defisiensi besi dan anemia megalo blastik.
1. Anemia
a.
Definisi
Anemia
adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12
gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi
ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar
<10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002). Anemia dalam kehamilan yang
disebabkan karena kekurangan zat besi, jenis pengobatannya relatif mudah,
bahkan murah.
Darah
akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia atau
Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan
bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Perbandingan tersebut
adalah sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%.
Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan
mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu (Wiknjosastro,
2002). Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk membantu meringankan
kerja jantung yang semakin berat dengan adanya kehamilan.
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Safuddin, 2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Safuddin, 2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:
1.
Kurang gizi (malnutrisi).
2.
Kurang zat besi dalam diit.
3.
Malabsorpsi
4.
Kehilangan darah banyak seperti
persalinan yang lalu, haid dan lain-lain.
5.
Penyakit-penyakit kronik seperti TBC
paru, cacing usus, malaria dan lain-lain
b.
Gejala anemia pada ibu hamil
Gejala
anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia),
konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia parah) dan keluhan mual muntah
lebih hebat pada hamil muda.
c.
Klasifikasi anemia dalam kehamilan.
Klasifikasi
anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998), adalah sebagai berikut:
1) Anemia Defisiensi Besi
1) Anemia Defisiensi Besi
Adalah
anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Pengobatannya
yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan dalam laktasi
yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi.
a.
Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero
glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat 60 mg/ hari dapat menaikan
kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini program nasional menganjurkan
kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis anemia
(Saifuddin, 2002).
b.
Terapi Parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan zat besi
per oral, dan adanya gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau masa
kehamilannya tua (Wiknjosastro, 2002). Pemberian preparat parenteral dengan
ferum dextran sebanyak 1000 mg (20 mg) intravena atau 2 x 10 ml/ IM pada
gluteus, dapat meningkatkan Hb lebih cepat yaitu 2 gr% (Manuaba, 2001).
Untuk
menegakan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa.
Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan
pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sachli, dilakukan minimal
2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III. Hasil pemeriksaan Hb dengan
sachli dapat digolongkan sebagai berikut:
a.
Hb 11 gr% : Tidak anemia
b.
Hb 9-10 gr% : Anemia ringan.
c.
Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang.
d.
Hb < 7 gr% : Anemia berat
Kebutuhan
zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekatai 800 mg. Kebutuhan ini
terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg
lagi digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal. Kurang lebih 200
mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap
100 kalori akan menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali
dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20–25 mg zat besi perhari. Selama
kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi
sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita hamil
(Manuaba, 2001).
2) Anemia Megaloblastik
Adalah
anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang sekali karena
kekurangan vitamin B12. Pengobatannya:
a. Asam folik 15 – 30 mg per hari.
b.
Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari.
c.
Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari
d.
Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat
diberikan transfusi darah.
3) Anemia Hipoplastik
Adalah
anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel darah merah
baru. Untuk diagnostik diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalah
darah tepi lengkap, pemeriksaan pungsi ekternal dan pemeriksaan retikulosi.
4) Anemia Hemolitik
Adalah
anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih
cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan
gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi
kelainan pada organ-organ vital.
Pengobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil. Sehingga transfusi darah berulang dapat membantu penderita ini.
Pengobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil. Sehingga transfusi darah berulang dapat membantu penderita ini.
d.
Efek anemia pada ibu hamil, bersalin dan
nifas
Anemia
dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini harus selalu
diwaspadai. Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat
mengakibatkan: Abortus, Missed Abortus dan kelainan kongenital. Anemia pada
kehamilan trimester II dapat menyebabkan: Persalinan prematur, perdarahan
antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia aintrauterin
sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah dan bahkan
bisa mengakibatkan kematian. Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan
his baik primer maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan
dengan tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia
dapat menyebabkan: tonia uteri, rtensio placenta, pelukaan sukar sembuh, mudah
terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusio uteri.
2. Hemoglobinopati
Sel
darah merah yang mengandung hemoglobin S mengalami sucling apabila
terdeoksigenasi dan hemoglobinnya menggumpal. Pembentukan sel sabit dan
pemulihan terus-menerus menyebabkan kerusakan membrane dan sel kemudian dapat
berbentuk sabitsecara ireversibel. Kehamilan merupakan suatu beban berat bagi
wanita dengan hemoglobinopati sabit, terutama penyakit hemoglobin SS. Nekrosis
sistemik di berbagai organ terutama sumsung tulang menyebakan nyeri hebat.
Meningkatnya kematian ibu lebih dari sepertiga kehamilan pada wanita dengan
syndrome ini berakhir pada abortus, lahir mti atau dengan kematian neonates.
3. Trombositopenia
Kehamilan
normal dapat disertai dengan penurunan konsentrasi trombosit
fisiologis.biasanya nyata pada trimester III. Trombositopenia merupakan keadaan
dimana jumlah trombosit mengalami penurunan. Hitung trombosit yang rendah pada
kehamilan mungkinsecara klinis dapat bersifas idiopatikatau lebih sering
disebabkan oleh suatu penyakit akut seoerti anemia, pre eklamsi dan eklamsi,
perdarahan, koagulopati konsumtif dll. Menurut George sejumlah besar obat dan
makanan dapat meningkatkan kejadian disfungsi trombosit. Pemakaian kokain
meningkatkan insiden trombositopenia pada wanita hamil sebesar 6%.
Slot City (Google Play Store Data) - MapYRO
ReplyDeleteA map showing all Google Play Store location 제주도 출장안마 information. The Mapyro 안동 출장안마 Casino Store data 남양주 출장마사지 is in the Google 남원 출장마사지 Play Store 상주 출장샵 Data Store (Google Play Store, Google